Memang seperti itu dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan
meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu.
Berjalan, duduk, dan tidurmu. Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun
tentang dakwah. Tentang umat yang kau cintai.
Lagi-lagi
memang seperti itu. Dakwah. Menyedot saripati energimu. Sampai tulang
belulangmu. Sampai daging terakhir yang menempel di tubuh rentamu.
Tubuh yang luluh lantak diseret-seret. .. Tubuh yang hancur lebur
dipaksa berlari.
Seperti itu pula kejadiannya pada rambut
Rasulullah. Beliau memang akan tua juga. Tapi kepalanya beruban karena
beban berat dari ayat yg diturunkan Allah.
Sebagaimana tubuh
mulia Umar bin Abdul Aziz. Dia memimpin hanya sebentar. Tapi kaum
muslimin sudah dibuat bingung. Tidak ada lagi orang miskin yang bisa
diberi sedekah. Tubuh mulia itu terkoyak-koyak.
Sulit membayangkan
sekeras apa sang Khalifah bekerja. Tubuh yang segar bugar itu sampai
rontok. Hanya dalam 2 tahun ia sakit parah kemudian meninggal. Toh
memang itu yang diharapkannya; mati sebagai jiwa yang tenang.
Dan
Jumat, 23 September 2011
Ketika Hati Jauh Dari-Nya
Bismillahirrahmaanirrahiim,
Allah Ta'ala berfirman:
"Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Rabb-mu, karena kamu sesungguhnya berada dalam penglihatan Kami". (QS. Thuur : 48)
Rasulullah Shalallohu'alaihi wasallam bersabda:
"Tidaklah suatu musibah yang menimpa seorang muslim, baik berupa keletihan, sakit, gundah gulana, kesedihan, siksaan, kegelisahan, hingga duri yang menusuknya, melainkan dengannya Allah akan mengampuni dosa-dosanya." (Muttafaqun 'alaih)
Umar bin Abdul Aziz berkata:
"Tidaklah Allah memberikan suatu kenikmatan kpd seorang hamba, lalu dicabut-Nya kenikmatan tersebut darinya dan dia ganti dengan kesabaran, melainkan apa-apa yg telah Allah ganti lebih baik dari apa-apa yg telah dicabut dari-Nya."
Sahabat..
Sebagai manusia tentu kita tak akan lepas dari ujian demi ujian. Di dalam kitab Imam Bukhari terdapat satu bab mengenai Iman itu bisa bertambah dan berkurang, Maka ia bertambah dengan amal shalih, dan berkurang dengan perbuatan maksiat.
Tentu
Allah Ta'ala berfirman:
"Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Rabb-mu, karena kamu sesungguhnya berada dalam penglihatan Kami". (QS. Thuur : 48)
Rasulullah Shalallohu'alaihi wasallam bersabda:
"Tidaklah suatu musibah yang menimpa seorang muslim, baik berupa keletihan, sakit, gundah gulana, kesedihan, siksaan, kegelisahan, hingga duri yang menusuknya, melainkan dengannya Allah akan mengampuni dosa-dosanya." (Muttafaqun 'alaih)
Umar bin Abdul Aziz berkata:
"Tidaklah Allah memberikan suatu kenikmatan kpd seorang hamba, lalu dicabut-Nya kenikmatan tersebut darinya dan dia ganti dengan kesabaran, melainkan apa-apa yg telah Allah ganti lebih baik dari apa-apa yg telah dicabut dari-Nya."
Sahabat..
Sebagai manusia tentu kita tak akan lepas dari ujian demi ujian. Di dalam kitab Imam Bukhari terdapat satu bab mengenai Iman itu bisa bertambah dan berkurang, Maka ia bertambah dengan amal shalih, dan berkurang dengan perbuatan maksiat.
Tentu
Mengapa Kami Berada di Jalan Dakwah?
Seakan tak ada waktu satu detikpun untuk meninggalkan jalan tersebut. Setelah sekian lama mengembara, berjalan, menapaki jalan Dakwah, pertanyaan seperti itu selalu penting untuk kami renungi.
Tentu banyak sekali uraian alasan terhadap pertanyaan ini. Kenapa Jalan Dakwah seolah menjadi pilihan jalan kami yang utama?. Sesungguhnya Jalan Dakwah adalah kebutuhan kami
Tentu banyak sekali uraian alasan terhadap pertanyaan ini. Kenapa Jalan Dakwah seolah menjadi pilihan jalan kami yang utama?. Sesungguhnya Jalan Dakwah adalah kebutuhan kami
Jumat, 09 September 2011
SMS Merah Muda (Paan Sie???)
Tetap istiqomah, Ukhti. Selamat berjuang. Semoga Alloh menyertai anti………
Sender : Ikhwan +08576845xxxx
Senyum itu timbul dari cakrawalanya dengan malu-malu. Serasa ada hangat menyelusup dadadan membuat jantung berdegup lebih cepat. Otaknya pun sekejap bertanya : “ada apa? Sungguh, bukan apa-apa. Aku hanya senang karena ada saudara yang menyemangatiku. “ si akhwat menyangkal hatinya cepat-cepat. Dan ia bergegas meninggalkan kamarnya, ada dauroh. Ia berlari sambil membawa sekeping rasa bahagia membaca sms tadi yang sebagian besar bukan karena isinya, melainkan karena nama pengirimnya…….
Ana lagi di bundaran U, ukhti. Do’akan kami bisa memperjuangkan ini…….
Sender : ikhwan +08576845xxxx
“untuk apa dia memberitahukan ini
Sender : Ikhwan +08576845xxxx
Senyum itu timbul dari cakrawalanya dengan malu-malu. Serasa ada hangat menyelusup dadadan membuat jantung berdegup lebih cepat. Otaknya pun sekejap bertanya : “ada apa? Sungguh, bukan apa-apa. Aku hanya senang karena ada saudara yang menyemangatiku. “ si akhwat menyangkal hatinya cepat-cepat. Dan ia bergegas meninggalkan kamarnya, ada dauroh. Ia berlari sambil membawa sekeping rasa bahagia membaca sms tadi yang sebagian besar bukan karena isinya, melainkan karena nama pengirimnya…….
Ana lagi di bundaran U, ukhti. Do’akan kami bisa memperjuangkan ini…….
Sender : ikhwan +08576845xxxx
“untuk apa dia memberitahukan ini
Langganan:
Postingan (Atom)